Perempuan yang budiman,
adalah laksana matahari yang terbit di waktu fajar bagi orang yang menunggu kedatangan siang.
Perempuan yang budiman,
adalah laksana surat jendral yang dikirim dari medan perang
menyatakan kemenangan kepada raja yang mengutusnya
Dia adalah sebagai udara,
tampang kehidupan yang akan dihisap oleh manusia dalam nafasnya yang turun naik.
"Nyampangku mati,janganlah kumati dalam penyesalan. Dan saya pun yakin, tangan yang begitu halus, mata yang penuh dengan kejujuran itu, tidak akan sampai mengecewakan hati yang telah penuh dengan kecewa sejak sejengkal dari tanah."
No comments:
Post a Comment